Puisi Islami

Cinta Allah


Tuhan
Kau tiupkan kehidupan pada rahim sang Ibu
Kau tancapkan kasih dan sayang-mu
Hangat cinta kau curahkan
Belai kasih kau tanamkan
Fitrah suci tanpa noda
Bertempat dunia fana
Akal yang kau titipkan
Membuka tabir kehidupan
Ku cari dan ku gali
Pemberi ni’mat sejati
Ku puja dan ku sembah
Engkaulah sang pemberi anugrah
Oh Tuhan
Keridloan-mu
Itulah tujuan perjalananku
Menapaki jejak takdirmu
Itulah pengorbananku

Hikmah Sabar


Ku bersujud dan berdoa
Heningnya malam semakin mencekam
Ujian dalam hidup tak surut menerpa
ciutkan hati rasa putus asa
Ku berjalan susuri hutan
Lelah datang ku duduk terdiam
Pandangi air basahi batuan
Itulah bahasa alam
Ku baca ayat tersirat
Ku pahami makna terdahsyat
Akan arti nafsu sesaat
Yang tak berikan manfaat

Puisi Islami dari Fatimah Az-Zahra



Puisi dari Fatimah Az zahra♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫

Nafasku tersekat dalam tangisan
duhai, mengapa nafas tak lepas bersama jeritan,
sesudahmu tiada lagi kebaikan dalam kehidupan.
Aku menangis karena aku takut hidupku akan kepanjangan.

Kala rinduku memuncak,
Kujenguk pusaramu dengan tangisan
Aku menjerit meronta tanpa mendapatkan jawaban,


Duhai yang tinggal di bawah tumpukan debu,
Tangisan memelukku;
Kenangan padamu melupakan daku dari
Segala musibah yang lain
Jika engaku menghilang dari mataku ke dalam tanah
engkau tidak hilang dari hatiku yang pedih.

Berkurang sabarku bertambah dukaku
Setelah kehilangan Khatamu-l-Anbiya’,
Duhai mataku, cucurkan air mata sederas-derasnya,
Jangan kau tahan bahkan linangan darah. 


Ya Rasulullah, wahai kekasih Tuhan
Pelindung anak Yatim dan Dhuafa
Setelah mengucur air mata lagit
Bebukitan, hutan, dan burung
Dan seluruh bumi menangis.

Duhai junjunganku,
Untukmu menangis tiang-tiang Ka’bah,
Bukit-bukit dan lembah mekkah
Telah menangisimu mihrab
Tempat belajar Al-Qur’an di kala pagi dan senja.
Telah menangisimu islam,
Sehingga islam kini terasing di tengah manusia;
Sekiranya kau lihat mimbar yang pernah kau duduki
Akan kau lihat kegelapan setelah cahaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar